Friday, February 18, 2011

seks selama kehamilan, amankah??




Berhubungan seks bagi pasangan suami istri yang sah merupakan salah satu bentuk pernyataan kasih sayang, kebersamaan dan kedekatan perasaan dalam hubungan suami istri. Namun, ketika sang istri hamil, banyak kebingungan dan keragu-raguan bahkan ketakutan yang dialami oleh pasangan suami istri dalam melakukan hubungan seks. Banyak pertanyaan yang muncul di benak mereka,  apakah seks benar-benar harus dihindari oleh ibu hamil? apakah seks aman bagi janin yang dikandungnya? apakah orgasme akan membahayakan kehamilan? atau posisi seperti apa yang aman bagi ibu hamil saat berhubungan seks? seks selama kehamilan, amankah? dan banyak pertanyaan lainnya yang membuat pasangan suami istri menjadi bertambah bingung mengenai seks saat hamil.

Untuk menjawab semua pertanyaan di atas, ada hal penting yang pertama-tama harus dilakukan oleh pasangan suami istri, yaitu periksakan dan konsultasikan dulu kehamilannya ke bidan, dokter kandungan, atau tenaga medis lain untuk memastikan bahwa kandungan Anda sehat dan normal. Jika, telah diketahui bahwa kandungan Anda sehat dan normal, maka jawabannya adalah ibu hamil boleh melakukan hubungan seks seperti biasa dan kapan saja seperti yang biasa dilakukan. Jadi seks akan aman jika kehamilan Anda normal. Nikmatilah seks! Ingat, hubungan seks tidak akan melukai janin Anda karena janin terlindung secara alamiah oleh selaput lendir yang menutup jalan lahir, yang sekaligus melindunginya terhadap kuman yang dapat masuk ke dalam pintu rahim. Selain itu, bayi berada di dalam kantung rahim yang berisi cairan ketuban yang juga melindunginya. Tentu saja hal ini merupakan suatu proses yang baik untuk menjadi kreatif dan mencoba beberapa posisi yang berbeda, khususnya seiring dengan makin lamanya usia kehamilan dan makin besarnya rahim. Anda bisa menikmati banyak kesenangan dengan bereksperimen.

Selama atau setelah melakukan hubungan seksual atau orgasme, biasanya ibu hamil akan mengalami kontraksi braxton-hicks di mana rahim terasa keras selama beberapa menit, hal ini normal dan merupakan bagian dari orgasme bukan menjadi tanda adanya masalah pada janin dalam kandungan. Hindari berhubungan seks jika selama atau setelah berhubungan Anda mengalami suatu gejala yang tidak biasa seperti rasa nyeri, kontraksi / kram yang terus menerus dan terjadi perdarahan.
Hubungan seks saat kehamilan akan benar-benar menimbulkan banyak permasalahan bahkan  beresiko jika kehamilan tersebut  termasuk ke dalam kehamilan dengan kategori resiko tinggi atau adanya indikasi terjadi komplikasi. 

Berhubungan seks disarankan tidak dilakukan jika menyebabkan bahaya pada kehamilan, hal ini biasanya disarankan bagi kasus-kasus seperti :
1.       Pernah mengalami keguguran atau terindikasi adanya ancaman keguguran
2.       Air ketuban sudah pecah
3.       Telah terjadinya pembukaan jalan lahir
4.       Riwayat kelahiran prematur
5.       Plasenta previa (plasenta letak rendah)

Posisi Berhubungan seks Yang Aman Bagi Ibu Hamil

Berbaring atau terlentang adalah posisi yang perlu dihindari oleh ibu hamil, karena hal ini dapat membuat vena rahim menekan vena besar, jadi posisi misionaris dimana suami berada di atas tubuh istri, tidak lagi menjadi posisi ideal bagi ibu hamil. Yang paling penting dari posisi berhubungan seks adalah jangan meletakan berat badan suami ke perut ibu hamil atau batasilah tekanan-tekanan di perut ibu hamil.
Ada beberapa posisi yang dapat dilakukan saat berhubungan seks dengan ibu hamil:
1.       Posisi ibu hamil di atas
posisi ini merupakan posisi yang paling baik digunakan oleh ibu hamil, karena dalam posisi ini ibu hamil dapat mengontrol kedalaman dan kecepatan penetrasi.
2.       Posisi berbaring miring
posisi berbaring miring berhadapan mungkin dapat dilakukan saat pertengahan kehamilan ketika perut belum terlalu besar. Namun jika, perut ibu hamil sudah mulai membesar, posisi miring ini dapat dilakukan dengan posisi suami berada di belakang ibu hamil.
3.       Posisi ibu hamil berlutut
Ibu hamil berlutut dan dibantu dengan meletakan bantal di bawah perutnya dengan tujuan mengganjal, dan suami dapat melakukan penetrasi dari belakang
4.       Posisi ibu hamil duduk
Posisi ini juga memungkinkan ibu hamil mengontrol kedalaman dan kecepatan penetrasi. posisi ini biasanya dilakukan pada kehamilan pertengahan ketika tidak memerlukan banyak gerakan. Suami duduk dan ibu hamil duduk di atasnya saling berhadapan, atau jika kehamilan sudah membesar, ibu hamil bisa duduk sambil membelakangi suami

Yang tetap harus anda ingat, bahwa hubungan seksual dapat menjadi salah satu bagian penting dalam pernyataan perasaan kasih sayang, rasa aman, tenang, kebersamaan, kedekatan perasaan dalam hubungan suami istri. Tetapi jangan jadikan hubungan seks sebagai pemegang peranan paling berkuasa dalam keselarasan hubungan suami istri. Anda tetap dapat menyatakan perasaan kasih sayang dengan saling bertukar pikiran (komunikasi), berpelukan, ciuman, ataupun pijatan tanpa harus melakukan hubungan seksual.
Yang terpenting mencoba untuk saling mengerti keinginan pasangan =j



0 comments:

Post a Comment